Karawitan adalah seni suara daerah baik vokal atau instrumental yang mempunyai klarifikasi dan perkembangan dari daerahnya itu sendiri. Karawitan di bagi 3, yaitu :
Karawitan Sekar merupakan salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan terhadap unsur vokal atau suara manusia.
Karawitan Gending merupakan salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan unsur instrumental atau alat musik.
Karawitan Sekar Gending adalah salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya terdapat unsur gabungan antara karawitan sekar dan gending.
Seni tradisional merupakan seni asli daerah yang harus dilestarikan. Salah satu contoh kesenian tradisional yang sekarang ini mulai redup dan jarang peminatnya adalah karawitan. Karawitan merupakan salah satu bentuk kesenian yang ada di Indonesia. Menurut Nooryan Bahari (2008:55) “karawitan adalah kesenian yang meliputi segala cabang seni yang mengandung unsur-unsur keindahan, halus, serta ruwet (rumit).” Keberadaan karawitan sekarang terancam berkurang eksistensinya terutama oleh generasi muda akibat pengaruh globalisasi. Munculnya musik-musik modern saat ini sangat mempengaruhi selera bermusik masyarakat sekarang, terutama generasi muda yang cenderung lebih mengenal dan menyukai musik-musik modern karena masih kurangnya pendidikan musik tradisional. Apabila generasi muda saat ini tidak diperkenalkan dengan karawitan tidak menutup kemungkinan karawitan tersebut akan punah. Oleh karena itu seni karawitan harus dikembangkan dan dilestarikan. Untuk melestarikan budaya tradisional agar dapat bertahan eksistensinya dengan cara beberapa sekolah memperkenalkannya melalui suatu kegiatan terstruktur dan berkesinambungan yaitu salah satunya dengan kegiatan ekstrakurikuler.
SDN Pucung Saptosari telah menerapkan agar siswa tidak melupakan jati diri bangsa yang kaya akan budaya daerah dalam kesenian tradisional dengan diadakan ekstrakurikuler karawitan. Kesenian daerah saat ini perlu diajarkan pada anak-anak sekolah dasar. Agar mereka nantinya mengerti dan dapat mengembangkan kesenian-kesenian tersebut. Saat ini kesenian daerah banyak dilupakan, oleh karena itu perlu diadakannya pengenalan kesenian daerah. Sebagai contoh Kesenian Karawitan / Gamelan.
Halo #sobatpendidikangunungkidul ini adalah Logo Hari Jadi ke-194 Kabupaten Gunungkidul yang merupakan karya Saudara Blasius Yudhatama dengan mengusung tema
GUNUNGKIDUL - Sebanyak 800 siswa Sekolah Dasar di Gunungkidul menerima Beasiswa Gunungkidul Cerdas dengan besaran per tahun sejumlah Rp. 500 ribu
Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul melalui Subbag Perencanaan melakukan Sosialisasi Perubahan Anggaran Dana BOS menggunakan ARKAS Tahun 2022 melalui media Zoom
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Sekolah Menegah Pertama menyelenggarakan Review Akreditasi Sekolah. Kegiatan yang
WONOSARI – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Pelepasan Purna Tugas Bapak Drs. Sudya Marsita, M.M
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul bekerja sama dengan Pesona Edu, Bank BCA, dan Pabrik Minuman Hillo
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Subbagian Perencanaan menyelengarakan kegiatan Sosialisai Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Desk Anggaran Perubahan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olaharaga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Sekolah Menegah Pertama (SMP) melaksanakan kegiatan penyerahan Trophy dan
Copyright © 2019 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul